TekekNologi - Beberapa
waktu yang dulu kita dihebohkan dengan ramainya netizen yang bermigrasi dari
WhatsApp ke Telegram atau bahkan dari WhatsApp ke Signal.
Hal itu karena
WhatsApp dikabarkan memaksa penggunanya membagi data ke Facebook, entah itu
benar atau tidak tetapi ada tiga kebijakan baru yang dinyatakan oleh WhatsApp
terhadap data privasi pengguna jika menyetujuinya.
Ketiga
kebijakan baru tersebut tujuannya untuk menyetujui aturan yang diberlakukannya.
Kebijakan baru itu mulai diberlakukannya terhadap pengguna Android maupun IOS.
Berikut ini
adalah 3 kebijakan yang diberlakukan oleh WhatsApp terhadapa penggunanya.
- Bagaimana
WhatsApp akan memproses data pengguna. - Bagaimana
layanan akun bisnis, dan integrasinya bisa memanfaatkan hosting Facebook untuk
menyimpan dan mengelola percakapan, serta akses pesan kedua media sosial ini. - Bagaimana
WhatsApp bermitra dengan Facebook untuk menawarkan integrasi lintas platform
Facebook.
Akibat dari
kejadian tersebut netizen beramai-ramai untuk menggunakan Telegram dan Signal, bahkan
pendiri Tesla Elon Musk membuat sebuah cuitan di akun twitter pribadinya,
menyarankan untuk menggunakan Signal.
Lalu apakah
salah satu dari kedua kandidat pengganti WhatsApp tersebut dapat menjaga
privasi data penggunanya.
Sebenarnya
tidak ada aplikasi yang sepenuhnya aman, sama halnya dengan manusia karena
setiap apa yang diciptakan pasti ada kekurangannya.
Contohnya adalah Telegram,
Telegram merupakan aplikasi perpesanan atau chatting yang penyimpanannya berbasis cloud.
Banyak netizen menilai bahwa Telegram lebih aman menjaga
privasi penggunanya dibandingkan dengan WhatsApp.
Namun pada
tahun 2019 Telegram mengalami serangan DDoS (Distributed Denial of Service)
yang memengaruhi pengguna di AS, Hong Kong, dan beberapa negara lainnya.
Selain
itu Telegram juga pernah mengalami kebocoran data setelah peretas tak dikenal
mengekspos detail pribadi penggunanya di forum darknet.
Sangat penting bagi kita untuk tetap mencari aplikasi
yang bisa melindungi data pengguna dengan komitmen yang kuat.
