Jumlah Like di Instagram Akan dihapus!! Ini Penjelasannya

0

 

Source Image : Pexels.com | Pixabay

TekekNologi - Instagram merupakan platform yang sangat banyak digunakan
oleh kalangan oranng, bahkan mungkin kamu salah satunya?



Tapi, apakah kalian tahu bahwa pada tahun 2019 lalu
Instagram pernah menghilangkan jumlah like pada tiap postingan dan ide baru itu
sangat digemari beberapa penggunanya.



Walaupun, pada akhirnya Instagram mengembalikannya seperti
semula lagi. Banyak pengguna yang menyayangkan hal ini.



Pada tahun 2021 ini, Instagram akan kembali menguji coba
fitur ini.



Ada banyak pengguna yang mungkin akan menolak hal ini
lantaran mereka yang menggunakan akun mereka untuk keperluan Endorse akan
kehilangan vendor mereka apabila jumlah like tidak tertera.



Jika fitur like dihilangkan sepenuhnya para Influencer pasti
akan kehilangan value didepan klien atau pengiklan dan juga untuk mengetahui
apa saja yang sedang tren akan sangat sulit, karena biasanya para pengguna
Instagram akan melihat jumlah banyaknya like disuatu postingan yang ada pada
seorang Influencer.



Oleh karena itu, perusahaan yang sekarang diakuisisi  oleh Facebook ini memberikan pilihan kepada
pengguna untuk mengaktifkan atau tidak fitur yang satu ini.



Selain menghilangkan jumlah like, Instagram juga meluncurkan
fitur lainnya. Yaitu fitur "Schedule" yang dimana postingan, story,
ataupun IGTV dapat diposting di waktu yang sudah kalian tentukan.



Sayangnya, fitur ini tidak tersedia untuk akun pribadi, melainkan
kalian harus mengganti akun kalian ke akun bisnis.



Karena, fitur ini memang di khususkan untuk pengguna yang
melakukan bisnis.



Hal ini akan sangat dipertimbangkan karena seperti yang terjadi pada
WhatsApp beberapa waktu lalu, akibat adanya perubahan yang dilakukan pada saat
itu banyak pengguna WhatsApp yang pindah untuk menggunakan Signal Atau
Telegram.

Sebenarnya ide awal diluncurkannya fitur ini adalah untuk mengurangi anxiety (kecemasan) serta rasa malu
pengguna saat konten yang diposting tidak mampu mengumpulkan jumlah
like yang
banyak, apalagi dikalangan remaja yang bahkan hanya lebih peduli akan apa yang
dipikirkan oleh teman-teman mereka.



“Ini merupakan langkah untuk mengatasi kekhawatiran besar akan
ketergantungan pada media sosial dan tekanan yang dibawanya (remaja) untuk menghasilkan
foto dan caption yang sempurna” ujar Rebecca VanMeter, asisten professor marketing
di Ball State University pada Washingtong Post beberapa waktu lalu.



Ia juga menambahkan, dengan menyembunyikan like dapat mengurangi FOMO (fear of missing out) yang dirasakan
sebagian orang.



 Kalau menurut kamu sendiri bagaimana, setuju atau tidak dengan
kebijakan baru ini??



 



 



 


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)